Sabtu, 16 Maret 2013

_Exp of discuss_

  1. NAMA: SITI SURAHMI
    NIM:2021 111 260
    KELAS: A

    Assalamu'alaikum,
    Di era globalisasi sekarang ini kita tidak boleh tertinggal, dengan alat indera ini kita gunakan sebaik-baiknya untuk mencapai ilmu pengetahuan semaksimal mungkin, kita ciptakan inovasi-inovasi baru, pemikiran-pemikiran yang berkualitas,
    jelaskan maksud dari kalimat di atas, bagaimana kita melakukan hal tersebut serta berikan contohnya.
    Balas
    Balasan
    1. wa'alaikum salam ,,
      afwan baru sempat balas..
      maksud dari kalimat itu dan bgaimana melakukannya adalah ,, manusia telah diberi kelengkapan oleh Allah berupa alat indra..
      dengan alat indra itu hendaklah kita memanfaatkannya sesuai dengan perkembangan zaman.
      di zaman sekarang ini telah berkembang banyak ilmu pengetahuan dan kemajuan-kemajuan teknologi.
      contohnya:
      munculnya teknologi berupa komputer disertai dengan jaringan internet. disini jelas banyak yang bisa kita lakukan terkait dengan pemanfaatan panca indra.
      tangan untuk memenct tombol menuju browsing ,, mata yang diberikan Allah kita gunakan untuk membaca dan melihat ilmu pengetahuan (yang baik)yang ada dilayar komputer.
      dan dari ilmu itu kita bisa mendapatkan pelajaran dan mengamalkan pengetahuan itu kepada masyarakat untuk menjadikan kehidupan manusia lebih baik ..
      Hapus
  2. Anita Kumala (2021 111 364)

    Ass.. .
    Yang ingin saya tanyakan kepada pemakalah.. .
    Apabila ada sebuah kasus, seorang laki-laki mencuri barang milik org lain, akan tetapi dari lubuk hati paling dalam si pencuri itu tdk ingin mencuri, hanya saja kondisi dan situasi mendesaknya untuk mencuri demi kelangsungan hidupnya (kbutuhan sandang pangan dan papan).. .menurut pendapat pemakalah bagaimana pertanggung jawaban panca indranya ? Krn di sisi lain si pencuri ini benar-benar membutuhkan, namun di sisi lain mencuri itu adlh perbuatan yg dilarang oleh agama.. .
    Terimakasih.
    Balas
    Balasan
    1. wa'alaikum salam ,,
      menjawab prtanyaan itu ,, saya hanya ingin mengtakan bhwasannya Allah membalas sesuai dengan perbuatan manusia itu sendiri..
      "dengan kata lain, panca indra itu akan tetap mempertanggung jawabkan perbuatannya."
      sebenarnya ketika manusia mau berusaha dan tidak berputus asa (ikhtiyar disertai do'a) ,, Allah pasti akan memberikan jawaban atas usaha dan do'anya. karna Allah pasti tidak akan membiarkan hamba-Nya menderita.
      seringnya ugkapan kata-kata terdesak itu muncul ketika manusia itu sudah berputus asa dan tidak berusaha berbuat lebih baik.. padahal cara-cara halal yang diberikan Allah itu lebih banyak.

      semoga jawaban ini sudah mampu mewakili pertanyaan anda..:)
      Hapus
  3. Zaenal Arifin (202 109 251)

    Assalamu'alaikum...

    Makalah ini membahas mengenai penggunaan panca indra, yang nantinya akan di nilai dan dimintai pertanggung jawabannya, menggingat di zaman sekarang ini dengan adanya kecangihan teknologi yang semakin maju, hingga akibatnya tiada batasan antara yang halal dan haram, bawasanya batasan tersebut sangatlah tipis sekali bagi setiap orang. Dan yang saya tanyakan bagaimana kita menyikapi fenomena tersebut??

    Terimakasih...
    Balas
    Balasan
    1. wa'alaikum salam ,,
      ketika membahas fenomena seprti yang anda tanyakan ,, menurut saya jika dilihat dari segi agama, batasan halal dan haram itu tetap ada dan tidak akan hilang. terkecuali ketika kita melihat dari ranah pribadi masing-masing orang tersebut, ungkapan "batasan sangat tipis dan menjadi seperti tanpa batas" itu bisa muncul ...
      jika di lihat dari 2 segi tersebut ,, maka pengetahuan agama pada masing" orang itu yang telah hilang , sehingga tag lagi mengenal batasan-batasan yang telah ditentukan oleh agama (halal-haram).
      lantas bagaimana menyikapi fenomena ini??
      .menurut saya ,, yang terpenting adalah memberikan kesadaran yang sebenar-benarnya pada orang-orang.bahwa jangan sampai perkembangan zaman dan teknologi itu mengikis iman kita ,, terlebih menghilangkan batas-batas halal dan haram..
      Hapus
  4. Komentar ini telah dihapus oleh penulis.
    Balas
  5. Nama:Dzati ismah
    Nim :2021 111 263
    Assalamu'alaikum
    apabila salah satu dari indra kita melihat hal-hal yang tidak bagus,tetapi melihatnya itu dengan tidak sengaja,bagaimana caranya kita mempertanggung jawabkanya,tolong jelaskan.
    terimakasih
    Balas
    Balasan
    1. wa'alaikum salam ,,
      saya kurang begitu paham ,, karna hal tersebut kaitannya dengan hukum ..
      mungkin ketika kita melihat hal yang tidak bagus dan tidak sengaja ,, menurut saya tidak apa-apa ... tapi dengan catatan ,, hati kita tidak menyenangi hal tersebut..
      ucap istighfar dan mohon ampun kepada Allah ,, karna bagaimana pun yang menilai pastinya adalah Allah..
      namun , ketika kita melihat tanpa sengaja dan tetap melanjutkannya ... maka pertanggung jawaban itu tetap sama ..
      dari segi pendidikan ,, akan lebih baik ketika kita menjaga indra kita dari hal-hal yang tidak baik.. dan memanfaatkan indra tersebut dalam hal-hal yang baik pula..
      Hapus
  6. nama: nur amiroh
    nim :2021 111 345

    assalam...
    bagaimana jika ada manusia tidak bersyukur atas indra yang telah diberikan oleh Allah spt memakai lensa untuk keindahan mata,dll.......
    Balas
    Balasan
    1. wa'alaikum salam ...
      "segala perbuatan pasti akan dimintai pertanggung jawabannya"..
      "dan apabila tidak mensyukuri nikmat Allah , sesungguhnya azab Allah sangatlah pedih"..
      seperti halnya , seseorang dikaruniai indra mata untuk melihat ,,, namun seseorang itu tidak memanfaatkan, menggunakan dan menjaga dengan baik ,, kemudian indra mata itu minus (-).. sesungguhnya kekurangan dia dalam melihat juga termasuk azab ..
      dan merupakan sebuah pelajaran bagi orang lain agar menjaga pemberian Allah dengan baik ..
      serta semua itu (menjaga dan merawat titipan Allah) pasti kelak akan dimintai pertanggung jawaban..

      begitu pula memakai lensa ,, ketika memakai lensa untuk membantu penglihatan mata yang kurang baik (contoh: mata minus).. hal itu tidak apa-apa..
      namun ketika memakai lensa untuk memamerkan kepada orang lain sehingga menimbulkan sombong ataupun iri, dan terkadang menimbulkan zina mata..
      semua itu tetap menjadi tanggungan (tanggung jawab) kita kelak..
      Hapus
  7. Bagaimana jika salah satu panca indra tidak sempurna, apakah panca indra tersebut akan dimintai pertanggung jawabannya juga?
    Balas
    Balasan
    1. maaf , dari pertanyaan anda mengandung dua kemungkinan...
      panca indra tersebut tidak sempurna karna ketentuan Allah, atau karena kita??

      ketika panca indra tidak sempurna karna ketentuan Allah ,, menurut saya tanggung jawab untuk menjaga titipan itu masih tetap melekat pada diri kita..
      gagaimana kita menjaga ,, bagaimana kita memanfaatkan dan menggunakan hal yang tak sempurna menjadi lebih baik dan terlihat sempuna .. semua tanggung jawab itu masih melekat dan tanpa menyudutkan pemberian Allah...
      tidak membuat/menjadikan panca indra yang tak sempurna oleh Allah itu menjadi sebuah alasan bagi kita untuk tidak memanfaatkan dan menafikkan tanggung jawab kita...

      jika panca indra yang tidak sempurna atas ketentuan Allah masih dimintai pertanggung jawaban ,, apalagi yang tak sempurna karna kita??
      jawabannya sudah pasti akan dimintai pertanggung jawabannya..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar